Minggu, 15 Maret 2015

Budidaya Bagian 1

BUDIDAYA IKAN HIAS

Bagian 1
Wadah Budidaya Ikan Hias


Ikan hias pada umumnya dipelihara oleh para hobbies, mereka mengeluarkan banyak uang untuk menyalurkan hobbinya. Sekarang ikan hias sudah banyak dibudidaya, beberapa alasan yang mendukung ikan hias dibudidaya, yaitu:

1.  Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar, termasuk jenis-jenis ikan hias asli yang dapat dieksploitasi atau dibudidayakan. Banyak jenis ikan hias yang tersebar di wilayah perairan Indonesia, baik di air tawar, payau maupun di air laut.
2.    Spesies ikan hias air tawar diperkirakan 400 spesies dari total 1.100 spesies.
3.    Di dunia ikan hias air laut diperkirakan sekitar 650 spesies yang hidup di lingkungan terumbu karang.
4.    Wilayah produksi ikan hias Indonesia tersebar di 18 Provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, Papua Barat).
5.    Berdasarkan data tahun 2009, Indonesia baru menguasai 3,12% dari perdagangan ikan hias dunia masih tertinggal dari Singapura yang mencapai 16,08%.
6.    Sebanyak 3,12% ekspor ikan hias Singapura merupakan ikan hias asal Indonesia.
7.    Pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia adalah Singapura, Cina, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, USA dan Eropa.

Budidaya ikan hias dikembangkan untuk memenuhi keinginan para hobbies dan permintaan ekspor, yang mampu menghasilkan devisa negara cukup besar. Hal ini merupkan peluang bagi pengembangan budidaya ikan hias Indonesia. Ikan hias adalah jenis yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna, yang umumnya dijual sebagai ornament (hiasan) dalam akuarium. Contoh ikan hias yang dibudidayakan antara lain: koi, neon tetra, koki, cupang, guppy, Yellow tangs, Blue tags, Clownfish dan sebagainya.

Pada bab ini akan dibahas kegiatan prapoduksi (desains dan kontruksi wadah, dan persiapan wadah budidaya) dan produksi (pendederan, pembesaran, dan panen) budidaya ikan hias. Bagaimana mendesain wadah budidaya dan pemeliharaan pembesaran ikan merupakan kegiatan budidaya yang memelihara benih ikan sampai berukuran tertentu dan siap untuk dipanen ataupun menjadi induk.

A. Wadah Budidaya Ikan Hias

Wadah budidaya ikan hias dapat dilakukan dimana saja, faktor yang harus diperhatikan adalah menentukan pemilihan wadah budidaya yang tepat. Wadah budidaya merupakan tempat untuk memelihara ikan.

1. Jenis-Jenis Wadah Budidaya Ikan Hias

Dalam budidaya ikan terdapat beberapa jenis wadah yang digunakan yaitu kolam, bak, dan akuarium. Berikut penjelasan berbagai jenis wadah budidaya ikan hias.
  
a. Kolam
Kolam yang biasa digunakan dalam pemeliharaan ikan hias adalah jenis kolam permanen (terbuat dari tembok) atau yang di buat dari terpal dengan kondisi air yang jernih. Hal ini bertujuan agar ikan hias yang di pelihara bisa dilihat secara jelas sebagai objek hiasan dan bebas dari penyakit.


Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar  a. Kolam tembok b. Kolam terpal

Kolam yang sering digunakan adalah kolam tembok dan kolam terpal yang memiliki saluran inlet (air masuk) dan saluran outlate (air keluar). Jenis ikan hias yang sering dipelihara di kolam biasanya ikan hias yang berukuran besar seperti : koi, arwana dan alligator.

b. Bak
Bak yang umumnya digunakan dalam budidaya ikan hias bak fiber. Wadah bak digunakan untuk pemeliharaan ikan pada lahan yang sempit dan praktis. Ikan hias yang dipelihara pada bak fiber adalah ikan hias yang berukuran besar atau berukuran kecil tetapi dalam jumlah banyak.



c. Akuarium
Akuarium adalah salah satu wadah budidaya yang digunakan untuk pemeliharaan sekaligus ajang refresing para hobbies karena mampu menjadi penghibur dari kejenuhan. Akuarium adalah wadah yang paling memungkinkan untuk dilakukan proses budidaya dan pemeliharaan di setiap tempat sangat fleksibel.

Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 3.4. Akuarium
Pada umumnya pemeliharaan ikan hias menggunakan wadah akuarium, dengan wadah ini, dapat memanipulasi lingkungan sesuai dengan habitat aslinya. Saat ini pemeliharaan ikan hias laut dalam wadah akuarium sangat disukai banyak orang, karena menyerupai panorama bawah laut yang sangat menarik.

2. Desain dan Kontruksi Wadah
Kamu telah mengamati dan mempelajari jenis-jenis wadah budidaya ikan hias. Langkah selanjutkan adalah mengamati dan mempelajari desain dan kontruksi wadah yang akan dibuat sesuai kaidah-kaidah budidaya yang benar. Berikut desain dan kontruksi wadah budidaya ikan hias untuk tujuan pendederan dan pembesaran.

a. Desain dan kontruksi kolam
Desain kolam untuk budidaya ikan hias dapat berbentuk persegi empat, persegi panjang, bulat, trapezium, segitiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut biasa disesuikan dengan kondisi lahan dan lokasi yang ada. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah bentuk persegi empat dan persegi panjang.

b. Desain dan kontruksi bak
Bak yang digunakan dalam budidaya ikan hias adalah yang berasal dari fiber Bak pemeliharaan ikan hias biasa berbentuk persegi panjang ataupun bulat.

c. Desain dan kontruksi akuarium
Akuarium yang digunakan dalam budidaya ikan hias adalah yang berbentuk persegi panjang, segi delapan ataupun tidak beraturan, disesuaikan dengan keinginan pemilik. Wadah ini menggunakan kaca yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Dalam penggunaan akuarium dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/oksigen. Terdapat beberapa akuarium yang dilengkapi dengan filter. Proses pemasangan filter ke dalam wadah budidaya bertujuan untuk menyaring sisa-sisa pakan dan hasil metabolisme ikan agar air tetap jernih. Akuarium yang tidak dilengkapi filter, harus dilakukan proses penyiponan/penyedotan setiap hari agar kualitas air tetap terjaga dalam kondisi baik

3. Persiapan Wadah Budidaya
Persiapan wadah dilakukan setelah kamu mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi budidaya. Persiapan wadah budidaya pada kolam meliputi pencucian wadah budidaya, pengeringan wadah budidaya dan pengisian air.

a. Pencucian wadah
Wadah yang akan kita gunakan haruslah dicuci bersih dengan tujuan untuk menghilangkan dari jamur dan kotoran yang menempel pada wadah budidaya. Pencucian kolam tembok atau bak sebaiknya dengan cara menyikat, lebih baik tanpa menggunakan sabun ataupun detergen kalau pun dipakai maka harus dalam jumlah yang sedikit dan dibilas dengan tuntas tanpa meninggalkan residu. Pencucian akuarium dilakukan dengan menggunakan spon ataupun kain, minimalkan penggunaan sabun/detergen.

b. Pengeringan wadah
Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar matahari.

c. Pengisian air
Proses pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan ini bertujuan agar dalam wadah budidaya sudah tumbuh plankton yang bisa digunakan sebagai pakan alami

Sumber : Buku Prakarya Kelas VIII

Minggu, 01 Maret 2015

Rekayasa Kls VIII

Pengubah Besaran Listrik dan Sensor (Rekayasa Kelas VIII SMP)

Membuat Produk Rangkaian Pengubah Besaran Listrik

Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai dan satuan. Listrik juga memiliki besaran, seperti arus listrik, tegangan listrik, daya listrik, serta hambatan listrik.

Listrik merupakan energi yang mudah untuk diubah menjadi bentuk energi lainnya,sehingga banyaksekali peralatan pengubah besaran listrik, Seperti arus listrik yang diubah menjadi cahaya, arus listrik yang diubah menjadi energi gerak, arus listrik diubah menjadi suara dan lain sebagainya

Jenis Produk Rekayasa Penghasil Pengubah Besaran listrik dan Manfaatnya


Alat-alat pengubah besaran listrik :

Lampu listrik
Lampu listrik mengubah energi listrik menjadi cahaya. Tak dapat dipungkiri, ketergantungan masyarakat masa kini terhadap listrik memang sangat tinggi. Selama 24 jam penuh, aktivitas manusia seakan tergantung penuh dengan listrik. Listrik tidak lagi sekedar menjadi kebutuhan sekunder, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer. Jika dulu listrik sekedar sebagai alat penerangan, saat ini hampir seluruh aktivitas manusia tergantung listrik

Motor Listrik
Motor listrik mengubah energi listrik menjadi gerak. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. 
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupunkiloWatt (kW).
Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU.
Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjadi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya.
Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik.

Setrika Listrik
Setrika listrik mengubah energi listrik menjadi panas. Setrika (dari bahasa Belanda: strijkijzer) adalah cara menghilangkan kerutan dari pakaian dengan alat yang dipanaskan. Alat yang biasanya digunakan untuk hal ini juga disebut "setrika". Biasanya pakaian yang baru dicuci harus disetrika agar kembali mulus. Hal ini terjadi karena ketika molekul-molekul polimer dalam serat pakaian dipanaskan, serat-serat tersebut diluruskan karena beban dari setrika
Setrika kuno dibuat dari besi yang diisi arang membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan karat, dengan sumber panas dari listrik. Di dalam setrika terdapat thermostat yang mengendalikan suhu. Selain itu beberapa setrika modern juga dapat mengubah air menjadi uap air untuk membasahi pakaian. Setrika panas yang sedang tidak digunakan harus diletakkan tegak lurus sehingga tidak membakar permukaan di bawahnya dan menyebabkan kebakaran. Selain itu terdapat juga setrika nirkabel yang dipanaskan di sebuah docking station, dan setrika portable yang bentuknya kecil untuk menyetrika dasi atau untuk dibawa bepergian. Selain Setrika diberi thermostat, ada juga thermofuse yang digunakan untuk pengaman, namun pada suhu panas yang melewati batas toleransi thermofuse akan putus.

Kulkas
Kulkas mengubah energi listrik menjadi dingin. Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah tangga listrikyang menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan. Sekitar 99,5% rumah di Amerika Serikat memiliki kulkas. Dia bekerja menggunakan pompa panas pengubah fase beroperasi dalam sebuah putaran refrigeration. Kulkas industri adalah kulkas yang digunakan untuk kebutuhan industri, seperti di restoran atau supermarket.
Mereka dapat terdiri dari lemari pendingin atau lemari pembeku atau keduanya. Sistem dua lemari ini diperkenalkan pertama kali oleh General Electric pada 1939. Beberapa kulkas sekarang dibagi menjadi empat ruang untuk penyimpanan jenis makanan yang berbeda

Mengenal Jenis Lampu sesuai Kebutuhan

Sejarah lampu
Sejarah perkembangan lampu bermula pada puluhan abad yang lalu dari suatu penemuan manusia yang membutuhkan penerangan (cahaya buatan) untuk malam hari dengan cara menggosok-gosokan batu hingga mengeluarkan api, kemudian api digunakan membakar benda-benda yang mudah menyala hingga membentuk sekumpulan cahaya. Perkembangan selanjutnya yaitu penemuan bahan bakar minyak dan gas yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyalakan lampu obor, lampu minyak maupun lampu gas.
Teknologi berkembang terus dengan ditemukannya lampu listrik . Sampai sekarang ada dua orang yang dianggap paling berjasa dalam penemuan lampu yaitu Thomas Edison dan Joseph Swan, karena pada saat bersamaan mereka berhasil membuat lampu yang berbeda. Prinsip kerja dari lampu pijar temuan Thomas Alpha Edison pada tanggal 21 0ktober 1879 di laboratorium Edison-Menlo Park, Amerika adalah adanya hubungan singkat listrik pada filamen carbon (C) yang mengakibatkan timbulnya panas.
Panas yang terjadi dibuat mencapai suhu tertentu agar filamen carbon tersebut berpijar dan mengeluarkan cahaya. Besarnya arus cahaya yang dihasilkan pada saat itu baru mencapai 3 Lumen/Watt (Lumen = satuan arus cahaya). Lampu yang menggunakan tekanan rendah untuk menjaga agar filamen tidak erbakar, sedangkan yang dibuat oleh Swam yaitu menggunakan filamen karbon yang berpijar jika dilalui listrik. bola lampu tidak sepenuhnya hampa dan oksigen didalamnya begitu sedikit sehingga filamen dapat menjadi sangat panas tanpa menimbulkan lidah api.
Lampu adalah salah satu alat pengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Lampu merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang tak boleh dilupakan, karena tanpa adanya lampu suasana menjadi gelap dan bahkan terlihat menyeramkan. Saat ini banyak beredar berbagai jenis lampu yang memiliki fungsi serta kebutuhan yang berbeda. Berikut beberapa jenis lampu yang bisa dipilih sebagai penerang dan penghias rumah.

Lampu Hologen
Lampu ini terbuat dari kawat tungsten dan gas yang berfungsi untuk menciptakan sinar yang kuat. Biasanya digunakan sebagai lampu sorot karena mampu menonjolkan warna hampir sempurna.
Lampu halogen adakan sebuah lampu pijar dimana sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang diisi dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromin. Putaran halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah penggelapan kaca sampul dengan mengangkat serbuk wolfram dari bola lampu bagian dalam kembali ke filamen. Lampu halogen dapat mengoperasikan filamen ya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Lampu ini memberikan efisiens yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan juga memancarkan cahaya dengan suhu warna yang lebih tinggi
Fungsi dari halogen dalam lampu adalah untuk membalik reaksi kimia penguapan wolfram dari filamen. ada lampu pijar biasa, serbuk wolfram biasanya ditimbun pada bola lampu. Putaran halogen menjaga bola lampu bersih dan keluaran cahaya tetap konstan hampir seumur hidup. Pada suhu sedang, halogen bereaksi dengan wolfram yang menguap, halida wolfram(V) bromin yang terbentuk dibawa berputar oleh pengisi gas lembam.

Lampu LED (Light Emitting Diode)
Lampu ini sangat hemat energi dan aman digunakan. Lampu ini juga cocok dan mudah diaplikasikan dalam berbagai desain rumah karena bentuknya yang mini.
Lampu pintar LED Wi-Fi (Smart Light LED Wi-Fi) adalah sebuah teknologi nirkabel yang dikembangkan untuk dapat mengirimkan data melalui perantara cahaya. Nantinya cahaya dari sinar lampu yang dipancarkan dari LED akan menggantikan teknologi sinyal radio yang digunakan untuk menjadi jalur Wi-Fi. Teknologi ini dianggap lebih aman daripada teknologi jaringan yang ada saat ini, hal ini disebabkan karena cahaya putih dari lampu tidak dapat menembus permukaan seperti dinding, sehingga dapat mengurangi risiko penyadapan atau pencurian data. Lampu LED juga mengkonsumsi energi yang jauh lebih sedikit daripada teknologi sebelumnya, hal ini memberikan ruang untuk mengembangkan jaringan komunikasi yang hemat biaya dan mengurangi emisi karbon dalam jangka panjang. Sistem komunikasi berbasis cahaya ini nantinya digunakan juga untuk menyediakan koneksi internet untuk komputer, PDA, penerimaan televisi dan radio, sambungan telepon dan kontrol suhu thermostat.
Smart Light atau lampu LED Wi-fi pe tama kali dikembangkan oleh ilmuwan di Boston University College of Engineering pada tahun 2008, Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, NY, dan University of New Mexico juga ikut berpartisipasi dalam proyek ini, di bawah bantuan National Science foundation. Penelitian yang dipimpin oleh professor Thomas Little ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi komunikasi optikyang akan membuat lampu LED setara dengan jalur akses Wi-Fi.
Wi-Fi sendiri awalnya dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16

Lampu Pijar
Lampu ini dikenal juga dengan lampu "incandescent". Lampu ini akan menyala jika arus listrik mengalir melalui kawat yang terdapat di dalamnya Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas ersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt sampai 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
Pengembangan lampu pijar sudah dimulai pada awal abad XIX. Sejarah lampu pijar dapat telah dimulai dengan ditemukannya tumpukan volta oleh Alessandro Volta. Pada tahun 1802, Sir Humphry Davy menunjukkan bahwa arus listrik dapat memanaskan seuntai logam tipis hingga menyala putih.
Kemudian pada tahun 1820, Warren De la Rue merancang sebuah lampu dengan cara menempatkan sebuah kumparan logam mulia platina di dalam sebuah tabung lalu mengalirkan arus listrik melaluinya. Hanya saja, harga logam platina yang sangat tinggi menghalangi pendayagunaan penemuan ini lebih lanjut. Elemen karbon juga sempat digunakan, namun karbon dengan cepat dapat teroksidasi di udara. 0leh karena itu, jawabannya adalah dengan menempatkan elemen dalam vakum.
Pada tahun 1870-an, seorang penemu bernama Thomas Alva Edison dari Menlo Park, negara bagian New Jersey, Amerika Serikat, mulai ikut serta dalam usaha merancang lampu pijar. Dengan menggunakan elemen platina, Edison mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879. Rancangan ini relatif tidak praktis namun Edison tetap berusaha mencari elemen lain yang dapat dipanaskan secara ekonomis dan efisien. Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson Swan juga menciptakan lampu pijar yang dapat bertahan selama 13,5 jam.
Sebagian besar filamen lampu pijar yang diciptakan pada saat itu putus dalam waktu yang sangat singkat sehingga tidak berarti secara komersial. Untuk menyelesaikan masalah ini, Edison kembali mencoba menggunakan untaian karbon yang ditempatkan dalam bola lampu hampa udara hingga pada tanggal 19 0ktober 1879 dia berhasil menyalakan lampu yang mampu bertahan selama 40 jam


Lampu Fluorescent
Lampu ini biasa dikenal dengan lampu TL (Tubular Lamp) karena memiliki bentuk seperti tabung panjang lurus atau melengkung.
Lampu Fluorescent saat ini sudah sangat luas penggunaannya baik untuk penerangan rumah tinggal maupun industri dan perkantoran. Lampu jenis ini termasuk dalam kategori Lampu Hemat Energi (LHE) faktor utamanya yaitu intensitas cahaya yang dikeluarkan lebih tinggi daripada lampu pijar (Incandescent Lamp) dalam hitungan watt yang sama.
Warna dari lampu TL ini banyak juga macamnya. Istilah yang biasa kita temukan pada bungkus lampu yang kita beli menentukan warna dan warna yang dikeluarkan oleh produsen lampu. Berikut kami sajikan contoh warna lampu TL, antara lain:
Untuk keuntungan lampu TL adalah sebagai berikut :
a)        Efi asi (lumen per watt) tinggi.
b)        Awet, umur lampu bisa sampai 20.000 jam (dengan asumsi lampu menyala 3 jam setiap  penyalaan) Makin sering dihidup maatikan, makin pendek umur lampu.
c)         Bentuk lampu yang memanjang menerangi area lebih luas dengan cahaya baur.
d)        Warna cahaya yang cenderung putih dingin menguntungkan untuk daerah tropis lembab karena secara psikologis akan menyejukkan ruangan
e)        Temperatur lampu lebih rendah.
f)          Produknya bermacam-macam jenis, bentuk dan warnanya.
Untuk kelemahan lampu TL sebagai berikut :
a)    Cahaya lampu terpengaruh frekuensi jala-jala listrik.
b)   Memerlukan waktu saat penyalaan lebih lama daripada lampu pijar.
Untuk jenis-jenis lampu fluo escent yang dibedakan dari bentuknya, antara lain:
1.    Linear fluo escent.
Lampu TL panjang itulah sebagian besar orang menyebut lampu ini. Ini adalah lampu fluo escent klasik dan menurut sejarahnya, lampu ini diperkenalkan sejak tahun 1950.
2.    Non-Linear fluo escent.
Jenis yang satu ini bentuknya ada yang lingkaran, letter "U", dan ada juga yang berbentuk panel modul seperti papan.
3.    Compact Fluorescent (CFL).
Lampu ini dibagi dua jenis lagi yakni self-ballasted atau ballast yang sudah terinstall di dalam rangkaian lampu sehingga tinggal pakai seperti yang sekarang banyak kita jumpai sebagai lampu SL yang dapat langsung dipasang pada fitting ulir biasa Satu lagi lampu CFL yang harus memasangkan dengan ballast sendiri dan fitting khusus seperti linear fluo escent / TL namun yang satu ini bentuknya sangat ringkas dan kecil.


Membuat Produk sensor Menggunakan Teknologi Kelistrikan
Sensor merupakan suatu komponen yang dapat mengubah besaran fisik yang ada di lingkungan sekitar seperti suara, cahaya, kalor/temperatur, serta tekanan menjadi suatu besaran listrik.
Jenis-jenis sensor :
Sensor Inframerah (infra red)
Sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifi asi cahaya infra red (IR).
Sensor infra merah banyak digunakan sebagai alat komunikasi, seperti sensor infra merah yang dipasang di televisi agar dapat menangkap sinyal yang dikirimkan oleh remote televisi. Infra red ini berasal dari bahasa latin. Red atau merah merupakan warna dari cahaya tampak dari gelombang terpanjang sedangkan infra berarti bawah. Infra red ditemukan oleh sir William Herschell, seorang astronom kerajaan inggris secara tidak sengaja ketika William sedang melakukan penelitian untuk mencari bahan penyaring optik.
Infra red memiliki karakteristik tersendiri yaitu tidak bisa dilihat oleh manusia, tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang, infra red bisa ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas dan terakhir panjang gelombang pada infra red memiliki hubungan yang berlawanan alias berbanding terbalik dengan suhu. Misalnya, ketika suhu mengalami kenaikan maka panjang gelombang akan menurun.
Infra red terbagi ke dalam tiga jenis menurut panjang gelombangnya, yaitu:
·    Infra red jarak dekat
·    Infra red jarak menengah
·    Infra red jarak jauh
Sensor cahaya
Sensor cahaya berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi besaran listrik.
Beberapa penggunaan sensor cahaya :
·    Lampu jalan yang bisa menyala sendiri apabila gelap
·    Atap otomatis pada aplikasi jemuran adalah sebuah alat yang akan bekerja apabila cuaca cerah maka pakaian akan dikeluarkan untuk di jemur tetapi sebaliknya apabila cuaca mendung atau hujan maka secara otomatis akan memasukkan pakaian sehingga tidak bisa terkena air hujan.
Sensor Bunyi atau sensor suara
Sensor bunyi atau sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik.
Beberapa penggunaan sensor bunyi atau sensor suara:
·   Alat pengayun otomatis
·   Alat ini bekerja pada saat bayi menangis.
·   Sensor suara pada android
·   Mengubah suara manusia menjadi suara lucu
Sensor suhu
Sensor suhu berfungsi untuk mengubah suhu menjadi besaran listrik.
Sensor ultra sonik
Sensor ultra sonik berfungsi mengukur jarak sebuah benda atau mendeteksi rintangan. Juga untuk mengukur kedalaman air, seperti sungai, danau dan kolam.
Sensor tekanan
Sensor tekanan adalah sensor yang mengubah gaya tekan menjadi besaran listrik.

Contoh penggunaan sensor tekanan adalah pemantau cuaca, pesawat terbang, dan pengukur tekanan ban

Jumat, 20 Februari 2015

Prakarya SMP Kelas VIII ( Kerajinan dari Limbah Anorganik )

Kerajinan Dari
Limbah Anorganik

Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). 0leh karena itu, dengan proses daur ulang limbah anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal
Limbah anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain



Pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan melalui beberapa cara, yaitu ;
a. Sanitasi (Sanitary landfill)
Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
b. Pembakaran (Incineration),
Pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.
c. Penghancuran (Pulverisation ).
Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.

Limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan



Bahan dan Proses Limbah Anorganik
Limbah anorganik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu;
1. Limbah anorganik lunak


Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana. Contohnya;tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain
2. Limbah anorganik keras
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya 

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik
Pengolahan limbah anorganik maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R; reduce, reuse, dan recycle. Bacalah kembali pada bagian terdahulu agar dapat memahaminya kembali. Upaya melakukan recycle; mendaur ulang limbah anorganik menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan, sehingga dapat meminimalisir sampah yang terjadi setelah hasil produk kerajinan diperoleh

Penggunaan bahan limbah anorganik untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah anorganik adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini.
Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya cerap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah anorganik, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi kratifitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreatifitas muncul maka akan melahirkan produk

Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
Produk kerajinan dari bahan limbah anorganik yang dimaksud adalah limbah anorganik lunak dan keras. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah anorganik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah anorganik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang telah menaruh perhatian terhadap pemanfaatan limbah anorganik sebagai produk kerajinan. Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya 
Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Limbah anorgnaik memiliki kecenderungan dihasilkan oleh kawasan industri dan domistik yaitu rumah tangga. Misalnya di wilayah industri limbah anorganik yang ada umumnya yang bersifat keras seperti; puing-puing logam, pecahan kaca, dan sebagainya, sedangkan rumah tangga umumnya bersifat lunak seperti; plastik, perca, dan sebagainya. Namun keduanya bisa saja memproduksi bahan limbah anorganik yang serupa.
Proses pengolahan masing-masing bahan limbah anorganik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini disampaikan pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah anorganik lunak. Prosesnya yaitu :
a.  Pemilahan bahan limbah anorganik
Seleksi bahan limbah anorganik perlu dilakukan sebelum proses produksi.
b.  Pembersihan limbah organik
Limbah anorganik biasnya keadaannya tidak cukup bersih, maka perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen, agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah anorganik menjadi bersih.
c. Pengeringan 
Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung, atau dapat juga secara langsung dilap dengan lap kering.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah anorganik dapat dilakukan dengan cara disemprot atau di kuas dengan cat.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah anorganik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan di angin-anginkan.
f. Penghalusan bahan agar siap pakai
Bahan limbah anorganik yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, di lem, di gerinda, di amplas, dan sebagainya

Mengenal Kerajinan dari Bahan Anorganik

Limbah Plastik
Jika kita perhatikan di daerah perkotaan, banyak orang berjualan di pinggir jalan sebagai pedagang kaki lima, contohnya di terminal atau di pinggir stasiun dan hampir seluruh daerah industri dan perkantoran tersedia banyak pedagang musiman. Dalam kehidupan manusia membutuhkan minuman. Minuman yang dijual pedagang pun berbagai macam bentuk dan ukurannya. Biasanya minuman ini dikemas dalam botol atau gelas plastik. Botol-botol dan gelas plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai sampah. Kemasan botol dan gelas plastik bekas minuman di beberapa tempat sampah terlihat tidak lagi berguna. Alangkah baiknya jika botol dan gelas plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.
gambar contoh kerajinan dari plastik

Limbah Kemasan Minuman atau Makanan
Kemasan adalah wadah sebagai bagian terluar yang berfungsi untuk membungkus sebuah produk agar sebagai pelindung produk. Pada kemasan ini yang akan digunakan adalah kemasan yang berasal dari limbah pangan dan minuman. Jika diperhatikan bentuk kemasan biasanya monoton seperti bentuk kotak. Kemasan yang lebih banyak berbentuk kotak ternyata dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang tidak menjemukan.
Kotak kemasan pada makanan, minuman, atau obat-obatan biasanya setelah dimanfaatkan isinya lalu kemasannya dibuang. Limbah ini sangat menarik jika dikembangkan sebagai karya kerajinan, maka dibutuhkan penanganan yang terampil. Kotak kemasan biasanya terbuat dari kardus yang dilapisi aluminium foil di bagian dalam.

Limbah Kain Perca
Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan primer sehari-hari yang harus dipenuhi. Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya. Terkadang limbah ini bisa dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit. Semakin banyak orang menekuni limbah kain perca sebagai bahan dasar kerajinan, telah terbukti bahwa limbah jenis ini dapat memberi peluang usaha bagi setiap orang.
Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. Bahkan busana itu sendiri dapat dihasilkan dari kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat pada busana jenis ini karena unik. Sekarang sudah semakin banyak orang melirik produk kerajinan berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Gambar kerajinan dari kain perca

Limbah Kaleng
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang diawetkan. Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya. Kaleng biasanya banyak terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi mesin. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan dapat digunakan gunting seng. Berhati hatilah dalam mengolah limbah kaleng, perhatikan keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng tidak membahayakan pengguna. 
Kaleng yang digunakan pada kemasan biasanya mengandung bahan dan zat yang tidak membahayakan kesehatan. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau robot. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari limbah kaleng cukup mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar. Sedangkan bahan dan alat pendukung lainnya adalah lem tembak, lem putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.

gambar kerajinan dari limbah kaleng

Limbah Kaca
Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan botol kaca memiliki warna warni yang beragam, seperti botol bekas minuman air keras ada yang berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah. Tapi sekarang juga sudah banyak produk yang menggunakan botol kaca dengan warna yang beragam tidak hanya warna bening, contohnya botol minuman kesehatan yang berwarna coklat, botol kecap yang berwarna hijau. Lalu apa yang dapat dimanfaatkan dari warna warni botol kaca tersebut?
Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu rupiah saja, tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah menjadi batu batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai aksesoris atau hiasan lainnya. Pencairan kaca dapat menggunakan tungku keramik yang berderajat tinggi hingga 9000C
Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Pengolahan kaca dilakukan dengan cara sebagai berikut;
  1. Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan kayu. Ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja agar mudah dicetak.
  2. Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, agar kaca dapat dibentuk menyerupai cetakan. 
  3. Lapisi cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicairkan agar pada saat meleleh kaca tidak menempel pada keramik dan mudah dilepas dari cetakan.
  4. Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar hingga suhu 650-9000C tergantung ketebalan kaca.
  5. Siapkan tatanan untuk aksesoris seperti cincin atau kalung. Masukkan kaca yang sudah dicetak dalam tatanan cincin atau kalung.
Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang digunakan sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan sebagainya
gambar kerajinan dari limbah kaca

Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan­benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan kemasan sejauh hal tersebut memang bermanfaat untuk melindungi isinya. Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
Untuk membuat kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan. Asahlah imajinasimu untuk membuat kemasan yang menarik dan berbeda dari waktu ke waktu

Modifikasi Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Pada bagian ini dapat dipelajari mengenai pengembangan penciptaan dari produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras. Diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas agar produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras yang ada dapat diolah sedemikian rupa menjadi karya yang lebih unik dan ekonomis. Kegiatan pengamatan dan mencari informasi dari berbagai sumber mengenai produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras yang telah dimodifiasi akan dapat mempermudah kita dalam memahami pembelajaran.
Diingatkan kembali bahwa pengertian modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/ menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dapat pula menciptakan hal baru yang sangat berbeda dari asalnya. Apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya? Apakah memadukan aneka bahan? Jika demikian maka yang ahrus dilakukan sekarang adalah menyederhanakan bentuk atau menggayakan bentuk kerajinan. Dengan demikian akan didapatkan kemampuan mencipta yang meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk memahami karya modifikasi, kita harus banyak berlatih, agar pemahaman kita terhadap karya modifikasi dapat semakin baik. 
gambar kerajinan produk modifikasi limbah anorganik

Karya Zoe Soen (seniman), limbah miniatur pemain keroncong tugu merupakan modifikasi limbah kemasan yang dibuat dengan teknik tempel. Karya limbah ini terlihat dimodifikasi dari bentuk aslinya yaitu kotak kemasan sehingga menjadi karya yang unik.

Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Anorganik dengan Menyederhanakan atau Menggayakan Bentuk Produk

Pada bagian ini kalian harus berkarya bukan lagi meniru atau pun memadukan aneka bahan limbah anorganik, melainkan menciptakan kerajinan dari bahan limbah anorganik dengan desain yang baru. Gunakan jenis karya yang sesuai dengan gagasan dan keinginan masing-masing. Cara ini akan melahirkan karya kerajinan dari bahan limbah anorganik yang kreatif dan artistik. Awali pembuatan desain modifikasi dengan mengolah bahan limbah anorganik yang ada dan rancang kembali dengan cara disederhanakan bentuknya ataupun digayakan bentuknya baik keseluruhan maupun sebagian saja. Hal ini dilakukan agar menghasilkan bentuk maupun cita rasa karya yang unik.
Pembuatan rencana mencipta karya dalam desain atau rancangan pada sebuah buku sketsa harus selalu dilakukan, tidak perlu takut karyamu dinilai kurang. Jika karyamu baru, berbeda, dan lain dari biasanya artinya kamu sudah memahami prinsip modifikasi.
Gambar produk kerajinan limbah anorganik hasil modifikasi
Karya limbah kap lampu merupakan modifikasi limbah logam yang dibuat dengan teknik las dan sambung. Karya limbah ini terlihat digayakan dari segi teknik sehingga kap lampu ini lebih terlihat artistik.

Kemasan untuk Produk Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Anorganik

Pada pembuatan kemasan untuk karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah anorganik yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari sebuah karya. Buatlah berbagai macam desain kemasan alternatif yang mungkin dapat dibuat, namun tidak biasa dipakai orang.
Kardus dan kertas adalah pembungkus yang paling mudah untuk dibuat. Hindari penggunaan plastik, karena akan menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat terurai. Bagaimanakah dengan ikatan tali temali?
Cobalah mencari kemasan bentuk lain yang dapat kamu buat untuk mengemas karya kerajinan limbah anorganik mu. Selalu harus diingat bahwa kebutuhan kemasan dibuat sebagai karya pameran atau sebagai karya yang siap dipasarkan.




Sumber : Buku Siswa Prakarya Kelas VIII Semester II