BUDIDAYA IKAN HIAS
Bagian 1
Wadah Budidaya Ikan Hias
Ikan hias pada umumnya dipelihara
oleh para hobbies, mereka mengeluarkan banyak uang untuk menyalurkan hobbinya.
Sekarang ikan hias sudah banyak dibudidaya, beberapa alasan yang mendukung ikan
hias dibudidaya, yaitu:
1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
besar, termasuk jenis-jenis ikan hias asli yang dapat dieksploitasi atau
dibudidayakan. Banyak jenis ikan hias yang tersebar di wilayah perairan
Indonesia, baik di air tawar, payau maupun di air laut.
2. Spesies ikan hias air tawar diperkirakan 400 spesies
dari total 1.100 spesies.
3. Di dunia ikan hias air laut diperkirakan sekitar 650
spesies yang hidup di lingkungan terumbu karang.
4.
Wilayah produksi ikan hias Indonesia tersebar di 18 Provinsi (Sumatera
Barat, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, Papua Barat).
5. Berdasarkan data tahun 2009, Indonesia baru menguasai
3,12% dari perdagangan ikan hias dunia masih tertinggal dari Singapura yang
mencapai 16,08%.
6. Sebanyak 3,12% ekspor ikan hias Singapura merupakan
ikan hias asal Indonesia.
7. Pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia adalah
Singapura, Cina, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, USA dan Eropa.
Budidaya
ikan hias dikembangkan untuk memenuhi keinginan para hobbies dan permintaan
ekspor, yang mampu menghasilkan devisa negara cukup besar. Hal ini merupkan
peluang bagi pengembangan budidaya ikan hias Indonesia. Ikan hias adalah jenis
yang memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna, yang umumnya dijual
sebagai ornament (hiasan) dalam akuarium. Contoh ikan hias yang dibudidayakan
antara lain: koi, neon tetra, koki, cupang, guppy, Yellow tangs, Blue tags, Clownfish dan sebagainya.
Pada bab ini akan dibahas kegiatan prapoduksi (desains
dan kontruksi wadah, dan persiapan wadah budidaya) dan produksi (pendederan,
pembesaran, dan panen) budidaya ikan hias. Bagaimana mendesain wadah budidaya
dan pemeliharaan pembesaran ikan merupakan kegiatan budidaya yang memelihara
benih ikan sampai berukuran tertentu dan siap untuk dipanen ataupun menjadi
induk.
A.
Wadah Budidaya Ikan Hias
Wadah budidaya ikan hias dapat dilakukan dimana saja,
faktor yang harus diperhatikan adalah menentukan pemilihan wadah budidaya yang
tepat. Wadah budidaya merupakan tempat untuk memelihara ikan.
1.
Jenis-Jenis Wadah Budidaya Ikan Hias
Dalam budidaya ikan terdapat beberapa jenis wadah yang
digunakan yaitu kolam, bak, dan akuarium. Berikut penjelasan berbagai jenis
wadah budidaya ikan hias.
a. Kolam
Kolam yang biasa digunakan dalam pemeliharaan ikan
hias adalah jenis kolam permanen (terbuat dari tembok) atau yang di buat dari
terpal dengan kondisi air yang jernih. Hal ini bertujuan agar ikan hias yang di
pelihara bisa dilihat secara jelas sebagai objek hiasan dan bebas dari
penyakit.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar a. Kolam tembok b. Kolam terpal
Kolam yang sering digunakan adalah kolam tembok dan
kolam terpal yang memiliki saluran inlet (air masuk) dan saluran outlate (air
keluar). Jenis ikan hias yang sering dipelihara di kolam biasanya ikan hias
yang berukuran besar seperti : koi, arwana dan alligator.
b.
Bak
Bak yang umumnya digunakan dalam budidaya ikan hias
bak fiber. Wadah bak digunakan untuk pemeliharaan ikan pada lahan yang sempit
dan praktis. Ikan hias yang dipelihara pada bak fiber adalah ikan hias yang
berukuran besar atau berukuran kecil tetapi dalam jumlah banyak.
c.
Akuarium
Akuarium adalah salah satu wadah budidaya yang
digunakan untuk pemeliharaan sekaligus ajang refresing para hobbies karena
mampu menjadi penghibur dari kejenuhan. Akuarium adalah wadah yang paling
memungkinkan untuk dilakukan proses budidaya dan pemeliharaan di setiap tempat
sangat fleksibel.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 3.4. Akuarium
Pada umumnya pemeliharaan ikan
hias menggunakan wadah akuarium, dengan wadah ini, dapat memanipulasi
lingkungan sesuai dengan habitat aslinya. Saat ini pemeliharaan ikan hias laut
dalam wadah akuarium sangat disukai banyak orang, karena menyerupai panorama
bawah laut yang sangat menarik.
2. Desain dan Kontruksi Wadah
Kamu telah mengamati dan
mempelajari jenis-jenis wadah budidaya ikan hias. Langkah selanjutkan adalah
mengamati dan mempelajari desain dan kontruksi wadah yang akan dibuat sesuai
kaidah-kaidah budidaya yang benar. Berikut desain dan kontruksi wadah budidaya
ikan hias untuk tujuan pendederan dan pembesaran.
a. Desain dan kontruksi kolam
Desain kolam untuk budidaya ikan
hias dapat berbentuk persegi empat, persegi panjang, bulat, trapezium, segitiga
bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut biasa disesuikan dengan kondisi
lahan dan lokasi yang ada. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah bentuk
persegi empat dan persegi panjang.
b. Desain dan kontruksi bak
Bak yang digunakan dalam budidaya
ikan hias adalah yang berasal dari fiber Bak pemeliharaan ikan hias biasa
berbentuk persegi panjang ataupun bulat.
c. Desain dan kontruksi akuarium
Akuarium yang digunakan dalam
budidaya ikan hias adalah yang berbentuk persegi panjang, segi delapan ataupun
tidak beraturan, disesuaikan dengan keinginan pemilik. Wadah ini menggunakan
kaca yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Dalam penggunaan akuarium
dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/oksigen.
Terdapat beberapa akuarium yang dilengkapi dengan filter. Proses pemasangan
filter ke dalam wadah budidaya bertujuan untuk menyaring sisa-sisa pakan dan
hasil metabolisme ikan agar air tetap jernih. Akuarium yang tidak dilengkapi
filter, harus dilakukan proses penyiponan/penyedotan setiap hari agar kualitas
air tetap terjaga dalam kondisi baik
3. Persiapan Wadah Budidaya
Persiapan wadah dilakukan setelah
kamu mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi budidaya. Persiapan
wadah budidaya pada kolam meliputi pencucian wadah budidaya, pengeringan wadah
budidaya dan pengisian air.
a. Pencucian wadah
Wadah yang akan kita gunakan
haruslah dicuci bersih dengan tujuan untuk menghilangkan dari jamur dan kotoran
yang menempel pada wadah budidaya. Pencucian kolam tembok atau bak sebaiknya dengan cara menyikat, lebih baik tanpa menggunakan sabun ataupun detergen kalau pun
dipakai maka harus dalam jumlah yang sedikit dan dibilas dengan tuntas tanpa
meninggalkan residu. Pencucian akuarium dilakukan dengan menggunakan spon
ataupun kain, minimalkan penggunaan sabun/detergen.
b. Pengeringan wadah
Proses pengeringan dilakukan
dengan penjemuran dibawah sinar matahari.
c. Pengisian air
Proses
pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan ini bertujuan agar
dalam wadah budidaya sudah tumbuh plankton yang bisa digunakan sebagai pakan
alami
Sumber : Buku Prakarya Kelas VIII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar